Pendahuluan
Aku membayangkan, Kamu, kalau bumi ini berputar mengikuti axis-nya bermiliar-miliaran tahun lamanya, lalu bintang-bintang di langit itu selama jutaan tahun selalu meledak dan tumbuh dari nebula dengan proses fisisnya, dan itu semua punya cara yang dibutuhkan, untuk, pada suatu hari nanti, mepertemukan, dua insan, Ketika Aku dan Kamu menjadi Kita~
Masih belum cukup. Kita, Aku dan Kamu, telah menemui ribuan orang, ratusan ribu manusia, dalam hidup kita. Harus ada akurasi dan timing yang tepat agar pada hari itu Kamu berjalan menuju Aku, dan Aku pun juga mendekat menuju Kamu. Betapa dunia ini mempertemukan orang-orang dan membuat Aku dan Kamu menjadi Kita karena hal-hal ajaib. Rindu, Cinta, Perpisahan, Kasih Sayang, Kesedihan atau Musibah.
Aku dan Kamu memilih Kita.
Kita adalah sisa-sisa ledakan semesta miliaran tahun lalu.
Kita adalah bagian dari debu2 bintang dan kejadian makrokosmos yang direncanakan dari Lauhul Mahfuz.
Aku adalah sebuah halaman dalam bukumu, dan Kamu juga adalah halaman lain dalam bukuku.
Judulnya, kita belum tahu. Biarkan semesta memberinya judul sendiri, nanti, ratusan tahun setelah kita kembali.
Kita tak perlu memaksakan menjadi suatu buku yang utuh. Sebuah buku yang utuh dan tuntas biasanya penuh dengan lubang cerita atau ditulis dengan buru-buru. Aku senang menyunting kata-kata sambil membacanya. Kamu suka membaca buku sambil memamerkan padaku betapa penemuanmu pada salah ketik, adalah keberhasilanmu mengalahkan Aku.
Prologue
Kisah dimulai ketika Adinda dan Farrel diundang untuk menjadi pembicara di sebuah acara.......
bersambung
0 comments:
Post a Comment